TEMPO Interaktif, Washington - Bukan sekadar kegiatannya selama ini yang menimbulkan perdebatan apakah pemimpin jaringan Al-Qaidah, mendiang Usamah Bin Ladin, layak masuk surga atau neraka. Namun dua peluru yang menembus dada dan di atas mata kirinya juga menimbulkan polemik lantaran mengandung minyak babi.
Hukum Islam menyatakan babi diharamkan dan merupakan najis. Perusahaan yang memproduksi peluru itu membenarkan pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat, SEAL, yang menyerbu lokasi persembunyian Bin Ladin 1 Mei lalu di Kota Abbottabad, Pakistan, memang memakai peluru buatannya.
Peluru itu disebut Silver Bullet Gun Oil. Dalam situs resminya, sang pembuat yang memakai nama samaran “Sang Penunggang Tengah Malam” mengungkapkan peluru itu mengandung 13 persen lemak babi. Ia menegaskan peluru buatannya juga benar-benar efektif karena mampu menembus sasaran apa saja.
Harganya sekitar Rp 76 ribu per 4 ons. “(peluru) ini juga efektif mengharamkan surga bagi seorang teroris fasis Islam,” kata Rider. Ia menambahkan produknya itu sudah menjadi langganan semua kesatuan di militer Amerika sejak Juli 2004.
Dalam situs resminya, Rider mempromosikan produknya dengan menampilkan gambar Bin Ladin bertulisan “dibunuh dengan senjata yang menggunakan Silver Bullet Gun Oil”. Rider yang dikenal dengan nama “Tentara YAHWEH (Tuhan dalam bahasa Ibrani), mengaku mantan penembak jitu di kesatuan marinir Amerika.
Rider menegaskan ia tidak ingin mempromosikan diskriminasi terhadap ras atau agama apapun, hanya kepada teroris. “Produk ini digunakan hanya untuk teroris muslim bersenjata.”
DAILY MAIL/FAISAL ASSEGAF
Hukum Islam menyatakan babi diharamkan dan merupakan najis. Perusahaan yang memproduksi peluru itu membenarkan pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat, SEAL, yang menyerbu lokasi persembunyian Bin Ladin 1 Mei lalu di Kota Abbottabad, Pakistan, memang memakai peluru buatannya.
Peluru itu disebut Silver Bullet Gun Oil. Dalam situs resminya, sang pembuat yang memakai nama samaran “Sang Penunggang Tengah Malam” mengungkapkan peluru itu mengandung 13 persen lemak babi. Ia menegaskan peluru buatannya juga benar-benar efektif karena mampu menembus sasaran apa saja.
Harganya sekitar Rp 76 ribu per 4 ons. “(peluru) ini juga efektif mengharamkan surga bagi seorang teroris fasis Islam,” kata Rider. Ia menambahkan produknya itu sudah menjadi langganan semua kesatuan di militer Amerika sejak Juli 2004.
Dalam situs resminya, Rider mempromosikan produknya dengan menampilkan gambar Bin Ladin bertulisan “dibunuh dengan senjata yang menggunakan Silver Bullet Gun Oil”. Rider yang dikenal dengan nama “Tentara YAHWEH (Tuhan dalam bahasa Ibrani), mengaku mantan penembak jitu di kesatuan marinir Amerika.
Rider menegaskan ia tidak ingin mempromosikan diskriminasi terhadap ras atau agama apapun, hanya kepada teroris. “Produk ini digunakan hanya untuk teroris muslim bersenjata.”
DAILY MAIL/FAISAL ASSEGAF
sumber : TEMPO Interaktif
Tengok lah usaha kapir laknat ni. Ish.
ReplyDeleteapa lagi la...ish...menyampah..
ReplyDeleteSyurga atau neraka itu ketentuan dari Allah..bukan manusia yang tentukan...
ReplyDeletesiapa dia utk menentukan osama bin ladin tu masuk syurga atau neraka..sesungguhnya Allah maha mengetahui setiap perkara yg nyata atau tidak..
ReplyDeleteosama hanya rekaan amerika je..
ReplyDelete