TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur -
Sekelompok warga Malaysia menganjurkan para istri untuk melayani suami mereka seperti 'pelacur kelas atas'. Hal itu dilakukan untuk mencegah para suami selingkuh dan mencegah terjadi penyakit sosial yang lebih besar.
Kelompok tersebut menamakan diri mereka "Kelab Istri Penurut" (Obedient Wives Club/OWC). Kelompok itu dilancarkan di Kuala Lumpur pada Sabtu sebagai jawapan atas masalah sosial, seperti pelacuran, perselingkuhan, kekerasan domestik, dan pembuangan bayi-bayi. Para anggota OWC menilai masalah seperti itu muncul akibat kurangnya kepercayaan terhadap Allah dan kegagalan para istri memuaskan suami mereka.
Wakil Presiden OWC Internasional, Dr. Rohaya Mohamed, mengatakan istri kadang2 melupakan tugas mereka sebagai istri, termasuk memuaskan suami mereka di ranjang.
"Ada persepsi di masyarakat kita hari ini bahawa tugas isteri, termasuk memasak dengan baik, mencuci, dan menjadi ibu. Tetapi, ada penekanan yang kurang adalah masalah seks. Kami di sini untuk mengubah persepsi tersebut," ujar Rohaya.
"Suami yang menikah kepada isteri yang baik atau lebih baik dari pelacur di ranjang tidak akan ada alasan untuk selingkuh," tambah Rohaya kepada wartawan usai peluncuran OWC.
Rohaya mengatakan kelab yang terbuka bagi seluruh wanita dari berbagai macam agama dan bangsa ini bakal melakukan beberapa seminar dengan topik menjadi istri yang baik. Kelab tersebut juga menyediakan sesi bagi individu-individu maupun suami-istri untuk mengeratkan pernikahan mereka.
Bahkan, kelab itu juga menawarkan latihan dan saran-saran seks kepada yang memerlukannya.
"Wanita yang gagal memenuhi keperluan suaminya membuat pernikahan kian retak. Kerana itu, banyak suami kini mempunyai beberapa skandal, selingkuhan, dan melanggan pelacur," tambahnya. "Hasrat seorang lelaki lebih besar dari wanita. Dan itu tidak boleh dipinggirkan. Semuanya membiarkan suami membuat dosa, seorang istri harus memastikan hasrat suaminya dipenuhi."
Kelompok tersebut menamakan diri mereka "Kelab Istri Penurut" (Obedient Wives Club/OWC). Kelompok itu dilancarkan di Kuala Lumpur pada Sabtu sebagai jawapan atas masalah sosial, seperti pelacuran, perselingkuhan, kekerasan domestik, dan pembuangan bayi-bayi. Para anggota OWC menilai masalah seperti itu muncul akibat kurangnya kepercayaan terhadap Allah dan kegagalan para istri memuaskan suami mereka.
Wakil Presiden OWC Internasional, Dr. Rohaya Mohamed, mengatakan istri kadang2 melupakan tugas mereka sebagai istri, termasuk memuaskan suami mereka di ranjang.
"Ada persepsi di masyarakat kita hari ini bahawa tugas isteri, termasuk memasak dengan baik, mencuci, dan menjadi ibu. Tetapi, ada penekanan yang kurang adalah masalah seks. Kami di sini untuk mengubah persepsi tersebut," ujar Rohaya.
"Suami yang menikah kepada isteri yang baik atau lebih baik dari pelacur di ranjang tidak akan ada alasan untuk selingkuh," tambah Rohaya kepada wartawan usai peluncuran OWC.
Rohaya mengatakan kelab yang terbuka bagi seluruh wanita dari berbagai macam agama dan bangsa ini bakal melakukan beberapa seminar dengan topik menjadi istri yang baik. Kelab tersebut juga menyediakan sesi bagi individu-individu maupun suami-istri untuk mengeratkan pernikahan mereka.
Bahkan, kelab itu juga menawarkan latihan dan saran-saran seks kepada yang memerlukannya.
"Wanita yang gagal memenuhi keperluan suaminya membuat pernikahan kian retak. Kerana itu, banyak suami kini mempunyai beberapa skandal, selingkuhan, dan melanggan pelacur," tambahnya. "Hasrat seorang lelaki lebih besar dari wanita. Dan itu tidak boleh dipinggirkan. Semuanya membiarkan suami membuat dosa, seorang istri harus memastikan hasrat suaminya dipenuhi."
Namun OWC menerima kritikan dari kelompok feminis, seperti Sisters in Islam. Menurut Sisters in Islam, OWC meminggrikan budaya pengkambinghitaman terhadap wanita.
Menjawab kritik tersebut, Rohaya mengatakan kepercayaan inti OWC berdasarkan keinginan untuk mengikuti ajaran Islam.
"Kami tidak menyalahi wanita kerana pelacuran atau perceraian kerana kami percaya suami yang takut Allah tidak akan pernah ke pelacuran atau menyeksa isteri mereka," sahut Rohaya. "Kedua pihak harus menjalankan tugas mereka."
NEWSTRAITSTIMES | KODRAT
Menjawab kritik tersebut, Rohaya mengatakan kepercayaan inti OWC berdasarkan keinginan untuk mengikuti ajaran Islam.
"Kami tidak menyalahi wanita kerana pelacuran atau perceraian kerana kami percaya suami yang takut Allah tidak akan pernah ke pelacuran atau menyeksa isteri mereka," sahut Rohaya. "Kedua pihak harus menjalankan tugas mereka."
NEWSTRAITSTIMES | KODRAT
I like!
ReplyDelete